Selasa, 11 Januari 2011

Wisata Merapi,Kawula Jogja

Daerah korban bencana Merapi 2010 di Kecamatan Wukirsari, Kabupaten Sleman DIY, kini menjadi pemandangan yang menakjubkan  atas kuasa Allah yang tidak bisa ditandingi oleh umatnya. Tidak mengherankan jika daerah ini kini menjadi obyek wisata baru yang cukup menarik untuk dilihat. Kebanyakkan orang-orang yang datang berwisata ketempat ini terdorong rasa ingin tahunya setelah mendengar dan melihat siaran-siaran televisi saat terjadinya fenomena alam meletusnya G.Merapi 2010 yang baru lalu. Yang bisa disaksikan disini antara lain adalah hamparan pasir dan batu-batu besar, asap-asap yang mengepul disana-sini beraroma belerang. daerah bekas tempat tinggal almarhum Mbah Marijan, sisa-sisa rumah dan tumbuhan yang hancur terkena awan panas dan lahar dingin disamping menyaksikan Gunung Merapi itu sendiri apabila cuaca baik atau tidak berkabut. Orang-orang yang kesini
 datang dari berbagai daerah di pulau Jawa, mereka umunya terkagum-kagum atas fenomena alam ini.

Akses jalan menuju lokasi banyak yang terputus karena banyaknya jembatan yang tidak bisa digunakan lagi akibat terjangan  lahar dingin. Namun untuk bisa mencapai lokasi bisa melalui jalan lain mengikuti petunjuk-petunjuk yang ada.

Dari desa Kaliadem menuju desa Kinahrejo (tempat tinggal almarhum Mbah Marijan) jalan masih belum bisa dilalui kendaraan karena masih tertutup material vulkanik, namun bisa ditempuh dengan jalan kaki atau
melalui jalan lain yang tentu saja jaraknya menjadi lebih jauh.

Selain didaerah Wukirsari ini yang menjadi obyek wisata juga ada daerah lain yang tidak kalah menariknya yaitu didaerah Klaten yang letaknya berseberangan dengan daerah Wukirsari, berbatasan Sungai Gendol. Juga ada pula daerah Magelang yaitu di Jumoyo,  dimana lahar dingin yang mengalir melalui Kali Putih mengakibatkan putusnya jalan utama Jogja - Magelang dan rusaknya banyak rumah warga disekitar aliran sungai. Jalur utama ini sempat diperbaiki dengan menyingkirkan material-material yang ada dijalan sehingga bisa dilalui kembali, namun kembali pula terputus, terisi material. Hal ini dikarenakan masih sangat banyaknya material vulkanik yang ada dilereng G.Merapi yang terkena hujan lebat dipuncak gunung. Sebetulnya daerah ini bukan daerah wisata namun karena posisinya ada dijalan raya maka banyak pengunjung yang ingin tahu suasananya.

Gambar diatas saya ambil pada hari Minggu 9 Januari 2011, namun karena keterbatasan saya untuk menceritakan lebih lengkap terpaksa saya akhiri dulu cerita ini, mudah-mudahan saya bisa menyambungnya kembali dilain posting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar